Bagaimana Perawatan Pascasunat dengan Metode Lem?
Meta deskripsi : Perawatan sunat lem bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Ingin tahu caranya? Simak ulasan berikut ini!
Kemajuan teknologi mendorong munculnya berbagai inovasi sirkumsisi. Dahulu, anak disunat dengan menggunakan metode sayatan. Kini, proses sirkumsisi mengandalkan peralatan modern, salah satunya menggunakan lem.
Tahapan sunat lem mirip konvensional, yakni anestesi, pemotongan, hemostatis, serta perekatan. Bedanya, sunat lem lebih cepat dan praktis daripada metode konvensional. Hasil sirkumsisinya pun terlihat rapi, sempurna, serta estetis.
Ingin tahu lebih banyak tentang sunat lem? Berikut ini penjelasan selengkapnya seputar metode dan perawatan sunat lem.
Mengenal Sunat Lem
Sunat lem merupakan metode sirkumsisi yang menggunakan perekat dengan kandungan 2-Octyl Cyanoacrylate (2-OCA). Proses sirkumsisi dimulai dari mensterilkan ujung penis. Setelah bersih, dokter akan melakukan prosedur anestesi dan memotong secara melingkar.
Jika sudah terpotong sempurna, selanjutnya dilakukan penutupan luka. Namun, Ayah Bunda harus memastikan tidak ada pendarahan pascasunat.
Berbicara efek samping, sunat lem justru mengurangi rasa sakit maupun nyeri di organ vital. Di samping itu, daya rekat lem yang digunakan relatif kuat. Jadi, Ayah Bunda tidak perlu merasa khawatir jahitan lepas lagi.
Cara Merawat Luka Akibat Sunat Metode Lem
Meskipun metode sunatnya sudah canggih, risiko infeksi bisa terjadi. Untuk menghindari efek negatif tersebut, sebaiknya Ayah Bunda menerapkan tips perawatan sunat lem berikut.
- Hindari Sentuhan dan Gesekan
Si kecil yang selalu aktif kerap mengabaikan luka sirkumsisi. Akibatnya, luka tersebut terkena gesekan celana. Jika dibiarkan, penyembuhan luka semakin lama.
Sebagai solusi, Ayah Bunda bisa memakaikan celana dalam khusus pascasunat. Jenis celana ini dapat dibeli melalui online shop.
- Minum Obat Antinyeri
Rasa nyeri—walaupun berkurang—tetap mengganggu aktivitas si kecil. Ia bisa menangis seharian hanya karena kesakitan. Kalau sudah begini, Ayah Bunda yang kerepotan, bukan?
Solusinya, Ayah Bunda harus memastikan si kecil mau mengonsumsi obat antibiotik. Jika membeli dari klinik, obat tersebut hanya untuk tiga hari konsumsi.
- Jaga Kebersihan Alat Vital
Mandi merupakan sebagian dari upaya menjaga kebersihan. Sayangnya, sunat lem memiliki kelemahan pantang terkena air. Pasalnya, cipratan air membuat luka sunat lem lebih sulit kering. Jika si kecil ingin mandi, Ayah Bunda harus memakaikan celana antiair.
- Kurangi Bergerak
Ayah Bunda, pastikan si kecil tidak banyak bergerak setelah proses sirkumsisi. Kendati celana sunat mengurangi efek gesekan, risiko inflamasi bisa saja terjadi.
- Konsumsi Makanan yang Mengandung Protein
Protein merupakan zat utama di dalam tubuh untuk membantu menyembuhkan luka. Semakin banyak jumlah protein, prosesnya kian cepat. Lantas, makanan apa saja yang mengandung protein tinggi?
Ayah Bunda bisa memberikan telur, brokoli, dan daging merah untuk si kecil. Jika umur si kecil di bawah lima tahun, ketiga bahan tersebut dapat dijadikan MPASI.
- Gunakan Pakaian Longgar
Alat vital yang baru disunat biasanya lebih sensitif. Meski sedikit terkena sentuhan, kerap terasa nyeri.
Karena itulah, Ayah Bunda harus memakaikan celana longgar untuk si kecil. Jika memiliki sarung, coba pakaikan pada anak. Dengan menggunakan sarung, anak lebih mudah dalam berjalan maupun buang air kecil.
Bagaimana? Ayah Bunda sudah mengetahui perawatan sunat lem, bukan? Jika sudah, sekarang saatnya mencari klinik terbaik untuk proses sirkumsisi.
Sunat 123 merupakan salah satu layanan sunat terbaik di Indonesia. Lokasi kliniknya tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti Medan, Bekasi, Cibitung, dan Cikarang. Sunat 123 juga menyediakan berbagai pilihan metode sirkumsisi, seperti laser, klamp, stapler, dan konvensional.
Website : https://sunat123.com